Rabu, 23 November 2016

cara menjaga kesehatan mata

 Mata adalah organ tubuh pada diri manusia yang sangat vital sekali, karena fungsinya adalah untuk indra pengelihatan, dimana diciptakannya mata untuk melihat hal hal yang sangat indah di dunia ini.

Untuk itulah, memiliki mata yang sehat merupakan dambaan semua orang. Namun banyak dari anda sekalian kurang menjaganya dengan baik. Salah satunya adalah seringnya membiasakan hal-hal yang buruk maka akan menyababkan berkurangnya kualitas mata anda.

Apa saja hal buruk yang dapat membuat mata anda menjadi rusak? Simak info berikut, dengan demikian anda dapat menghindari beberapa tindakan yang dapat merusak mata anda ini, dengan demikian anda akan mendapatkan mata yang tetap sehat dan indah.

Tindakan Yang Merusak Mata

Berlama-lama Didepan Layar Monitor

Berlama-lama di depan layar monitor seperti computer, laptop, notebook dan sebagainya membuat mata akan merasa mudah lelah, dan jika hal tersebut dibiasakan dan tidak segera diatasi, maka hal ini akan menjadi pemicu rusaknya mata anda. untuk mengatasinya, anda dapat mengurangi intensitas cahaya dari monitor sehingga tidak begitu terang dan tidak mudah merusak mata anda.

Akibat Paparan Sinar UV yang Mengenai Mata

Paparan sinar UV yang mengenai langsung kontak mata anda akan membuat mata terasa sakit, dan hal ini menjadi penyebab rusaknya maka anda karena ketika mata melihat sinar matahari yang begitu cerahnya maka membuat mata terasa sakit. Jadi, untuk melihat matahari yang begitu terik secara langsung maka anda dapat menggunakan pelapis khusus seperti kaca mata atau alat lainnya.

Menonton TV Terlalu Lama Dengan Jarak Yang Terlalu Dekat

TV memiliki beragam jenis warna mulai dari yang soft hingga yang mencolok, dan hal inilah yang membuat mata sangat mudah lelah terlebih ketika melihatnya dalam jarak yang dekat.

Membaca Buku Sambil Tidur

Ketika anda membaca buku, maka sebaiknya hindari membaca buku dengan posisi tidur karena hal ini juga dapat memicu rusaknya mata anda. 

Masih banyak lagi hal hal lainnya yang dapat merusak mata anda, maka dari itu anda harus benar benar merawat mata anda baik-baik. Jika anda sudah memiliki mata yang rusak, maka anda dapat mengatasinya dengan mengubah beberapa kebiasaan buruk anda.

Nah, dalam kesempatan ini maka anda sekalian akan di bantu bagaimana menjaga kesehatan mata anda sehari hari. 

Tips Cara Menjaga Kesehatan Mata dengan mengubah kebiasaan buruk

  1. Untuk anda sekalian yang masih pelajar dan sangat menggilai rutinitas belajar seperti  membaca atau menulis. Maka sebaiknya anda usahakan membiasakan diri anda dengan mengatur jarak ideal anda. Jarak ideal yang di maksud adalah jarak antara objek dan juga mata berkisar 30 cm. Hal ini di lakukan untuk menghidarkan anda dari kerabunan dini seperti miopi atau rabun dekat.
  2. Ingat biasakan menggunakan posisi yang paling tepat, ketika anda sedang membaca buku. Dan hidari kebiasaan buruk yang satu ini yakni membaca sambil tiduran. Karena ini akan memberikan dampak yang sangat buruk sekali terhadap mata anda, seperti  terjadinya rabun dekat.
  3. Usahakan pada saat membaca atau melihat objek sebaiknya menggunakan penerangan seperti lampu, karena dengan minimnya penerangan maka akan menggangu kesehatan mata anda. Karena pada situasi ini mata di paksa untuk bekerja lebih keras.
  4. Biasakan mengistirahatkan mata setelah mata di porsi dalam urusan pekerjaan atau seringnya anda menatap layar monitor, karena layar monitor memiliki radiasi yang cukup berbahaya. Nah anda juga jangan lupa untuk mengistirahatkan mata anda ya.
  5. Hindari membiasakan tangan anda mengucek mata anda secara langsung, karena tangan adalah sarangnya kuman dan penyakit. Jika hal tersebut di lakukan oleh anda maka di mungkinkan hal hal negative tersebut akan menempel dan berpindah pada mata anda.
  6. Upayakan anda untuk terus memberikan tambahan kedipan mata, karena dengan upaya satu ini akan membantu memberikan manfaat yang baik setelah anda terlalu focus dengan pekerjaan anda.
  7. Upayakan perbanyak makanan yang baik untuk meningkatkan kesehatan mata. Seperti contohnya wortel yang mana jenis makanan ini tinggi akan Sumber Vitamin A yang aman sangat di butuhkan sekali untuk menjaga kesehatan mata anda ini.
  8. Hindari merokok dan juga minum minuman keras, dua kebiasan ini akan sangat berbahaya sekali karena dalam banyak study mengatakan bahwa merokok dapat memberikan potensi yang sanat besar untuk anda mengalami berbagai gangguan  dan penyakit mata.
  9. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari, sinar matagari yang panas ternyata dapat juga merusak kesehatan mata. Untuk itulah tips cara menjaga kesehatan mata maka tidak ada salah jika anda  mengenakan kaca mata, agar dapat melindungi mata anda tersebut.

Mengatasi Flu dan Pilek

Flu dan pilek merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sangat lazim sekali di alami oleh banyak orang, yang mana penyakit yang satu ini menyerang pada bagian hidung dan juga mulut.

Namun, meskipun penyakit ini bisa dikatakan sebagai salah satu penyakit yang sangat ringan, akan tetapi jika di biarkan akan tidak baik untuk keseharian dan rutinitas anda seperti bekerja. Bahkan yang lebih parahnya jika anda mengalami penyakit yang satu ini, maka kemungkinan anda dapat membuat orang sakit sama seperti anda.

Tips Cara Mengatasi Pilek dan Flu Secara Alami

Pada umumnya jenis penyakit ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa saja, karena semua kalangan dapat mengalami jenis penyakit ini seperti balita, anak anak, remaja hingga orang tua dengan demikian anda patut mengetahui gejala gejalanya dan mengetahui pula magaimana penangannnya yang tepat, namun sebelum mengetahui cara mengatasinya anda patut mengetahui beberapa penyebab terjadinya jenis penyakit ini.

Penyebab Penyakit Flu dan Pilek

  1. Kondisi daya tahan tubuh yang menurun karena kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan tubuh
  2. Elergi pada debu atau hal hal yang bersifat kotor, karena hal tersebut membuat saluran oernafasan menjadi terinfeksi dan membuat seseorang sulit bernafas dan akhirnya mengalami flu
  3. Terlalu banyak mengkonsumsi minuman dingin
  4. Dan masih banyak lagi penyebab lainnya.
Nah, itulah beberapa penyebab flu dan pilek, dan sekarang anda patut mengetahui tips tentang bagaimana cara mengatasi flu yang tepat sehingga dapat mengatasinya dengan segera.

Tips Cara Mengatasi Flu dan Pilek dengan cepat

Tingkatkan Konsumsi Air Putih

Untuk anda yang memiliki gangguan seperti pilek maka sebaiknya hal yang harus lakukan adalah dengan memperbanyak air putih di mana ini akan membantu meredakan dan lama kelamaan akan mengobati sakit flu dan pilek yang anda derita.

Cara yang paling tepat dan ampuh dalam mengobati penyakit yang satu ini adalah dengan minum sebagak 8 gelas perharinya, hal ini di lakukan untuk menjaga saluran tenggoroakan anda bersih dari kuman yang menyebabkan anda sakit flu dan pilek.

Perbanyak Minum Minuman Hangat

Ternyata minuman hangat akan sangat membantu dalam Mengatasi Flu dan Pilek anda dalam mengahangatkan badan dan juga dapat melelehkan kepadatan dari ingus dan yang mana akan di keluarkan dalam bentuk ludah dan keringan. Dan manfaat yang lainnya adalah sebagai mengurangi hidung mampet, mencegah terjadinya dehidrasi, dan melegakan tenggorokan.

Istirahat yang Cukup

Tekadang jika anda mengalami flu dan pilek, maka akan di barengi dengan adanya sedikit rasa demam. Hal ini di karenakan daya tubuh anda yang terus menurun selama sakit. Maka untuk itulah anda sangat di sarankan sekali mengambil istirahatkan tubuh anda dari berbagai aktifitas yang berat. Hal ini bertujuan untuk memperkuat system kekebalan tubuh anda.

Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayuran

Untuk anda yang terserang penyakit flu dan pilek, sebaiknya anda menambah asupan makanan sehat anda seperti buah dan sayur. Karena kandungan dari mineral dan juga vitaminnya sangat bagus sekali dalam mengembalikan kondsi tubuh untuk lebih fit dan juga untuk memperkuat system kekebalan tubuh untuk melawan penyakit flu dan batuk dari dalam.

Makan Makanan Pedas

Ternyata senyawa pada cabai seperti capsaicin yang merupakan bahan kimia yang dapat  membantu dalam membersihkan organ hidung. Dimana ketika serangan flu dan baruk mulai menyerang. Untuk itulah sangat di sarankan sekali untuk anda dapat mengkonsumsi makanan yang mengadung cabai lebih banyak seperti sop atau tumisan yang bercita-rasa pedas.

Minuman Tradisional


Minuman tradisional  juga sangat bagus sekali untuk anda konsumsi selama terkena penyakit flu dan batuk dimana ini akan meberikan rasa hangat pada tubuh. Maka bahan minumannya bisa anda dapatkan dari kencur, kemangi, atau juga rempah rempah yang lainnya.

Nah itu adalah beberapa tips yang dapat bermanfaat untuk anda yang mengalami flu dan pilek, dengan demikian anda dapat mengatasinya ketika anda mengalaminya.

Sekian penjelasan menganai beberapa tips cara mengatasi flu dan pilek yang sangat mudah dan juga gampang untuk anda lakukan di rumah, dan anda juga dengan mudah bisa mendapatkannya di sekitar anda. 

Setelah mengetahui tentang bagaimana cara mengatasinya, anda juga patut mengetahui gejala gejalanya, dengan demikian anda dapat langsung mengambil tindakan yang paling tepat yaitu dengan beberapa langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa gejala gejala yang dialami oleh seseorang yang mengalami flu.

Berikut Tanda dan Gejala Penyakit Influenza:
  1. Penderita akan mengalami batuk, mulai dari batuk kering hingga batuk berdahak
  2. Penderita akan mengalami hidung tersumbat
  3. Penderita akan mengalami nyeri pada kepalanya dan pusing
  4. Penderita akan merasa mudah lelah
  5. Penderita akan mengalami iritasi pada bagian matanya
  6. Penderita akan mengalami rasa dingin dan menggigil hingga tubuhnya bergemetar
  7. Suhu tubuh nya tinggi
  8. Mata penderita flu akan memerah dan beberapa tanda tanda lainnya.

ISK (Infeksi Saluran Kemih)

Patofisiologi Infeksi Saluran Kemih
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh, dan sebagai pengatur volume dan komposisi kimia darah dengan mengeksresikan air yang dikeluarkan dalam bentuk urine apabila berlebih.(1) Diteruskan dengan ureter yang menyalurkan urine ke kandung kemih. Sejauh ini diketahui bahwa saluran kemih atau urine bebas dari mikroorganisme atau steril.(1)
Masuknya mikroorganisme kedalam saluran kemih dapat melalui :
– Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat (ascending)
– Hematogen
– Limfogen
– Eksogen sebagai akibat pemakaian berupa kateter.(1)
Dua jalur utama terjadinya ISK adalah hematogen dan ascending, tetapi dari kedua cara ini ascendinglah yang paling sering terjadi.(1) Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora normal usus. Dan hidup secara komensal di dalam introitus vagina, prepusium penis, kulit perineum, dan di sekitar anus. Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui uretra – prostate – vas deferens – testis (pada pria) buli-buli – ureter, dan sampai ke ginjal (Gambar 1).(2)
https://gdwgdw.files.wordpress.com/2008/05/edit-gambar-1.jpg?w=300&h=245
Gambar 1. Masuknya kuman secara ascending ke dalam saluran kemih, (1) Kolonisasi kuman di sekitar uretra, (2) masuknya kuman melalui uretra ke buli-buli, (3) penempelan kuman pada dinding buli-buli, (4) masuknya kuman melalui ureter ke ginjal.(2)
Meskipun begitu,faktor-faktor yang berpengaruh pada ISK akut yang terjadi pada wanita tidak dapat ditemukan. Mikroorganisme yang paling sering ditemukan adalah jenis bakteri aerob. Selain bakteri aerob, ISK dapat disebabkan oleh virus dan jamur.(3) Terjadinya infeksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antar mikroorganisme penyebab infeksi sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai host. Gangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang menurun atau karena virulensi agentmeningkat. (2)
Kemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah :
pertahanan lokal dari host
peranan dari sistem kekebalan tubuh yang terdiri atas kekebalan humoral maupun imunitas seluler. (2)
https://gdwgdw.files.wordpress.com/2008/05/edit-gambar-2.jpg?w=300&h=178
Gambar 2. Faktor predisposisi terjadinya ISK (1)
Bermacam-macam mikroorganisme dapat menyebabkan ISK. Penyebab terbanyak adalah Gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. Dari gram-negatif Escherichia colimenduduki tempat teratas.(1) Sedangkan jenis gram-positif lebih jarang sebagai penyebab ISK sedangkan enterococcus dan staphylococcus aureus sering ditemukan pada pasien dengan batu saluran kemih.(1)
https://gdwgdw.files.wordpress.com/2008/05/edit-gambar-3.jpg?w=232&h=300
Gambar 3. Beberapa jenis mikroorganisme penyebab ISK (1)
Kuman Escherichia coli yang menyebabkan ISK mudah berkembang biak di dalam urine, disisi lain urine bersifat bakterisidal terhadap hampir sebagian besar kuman dan spesies Escherichia coli. Sebenarnya pertahanan sistem saluran kemih yang paling baik adalah mekanisme wash-out urine, yaitu aliran urine yang mampu membersihkan kuman-kuman yang ada di dalam urine bila jumlah cukup. Oleh karena itu kebiasaan jarang minum menghasilkan urine yang tidak adekuat sehingga memudahkan untuk terjadinya infeksi saluran kemih. (2) ISK juga banyak terjadi melalui kateterisasi yang terjadi di rumah sakit. Berikut data dari infeksi nosokomial terbanyak yang terjadi di rumah sakit
https://gdwgdw.files.wordpress.com/2008/05/halaman-652.jpg?w=300&h=186
Gambar 3. infeksi nosokomial yang paling sering terjadi (4)
Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut :
– pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapubik (1)
– Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak, atau nyeri di pinggang.(1)
Obat Tepat Indikasi untuk Infeksi Saluran Kemih
Pada ISK yang tidak memberikan gejala klinis tidak perlu pemberian terapi, namun bila sudah terjadi keluhan harus segera dapat diberikan antibiotika.(5) Antibiotika yang diberikan berdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan antibiotika.(1)
Tujuan pengobatan ISK adalah mencegah dan menghilangkan gejala, mencegah dan mengobati bakteriemia, mencegah dan mengurangi risiko kerusakan jaringan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensitif, murah, aman dengan efek samping yang minimal. (6)
Banyak obat-obat antimikroba sistemik diekskresikan dalam konsentrasi tinggi ke dalam urin. Karena itu dosis yang jauh dibawah dosis yang diperlukan untuk mendapatkan efek sistemik dapat menjadi dosis terapi bagi infeksi saluran kemih.(7)
Untuk menyatakan adanya ISK harus ditemukan adanya bakteri di dalam urin. Indikasi yang paling penting dalam pengobatan dan pemilihan antibiotik yang tepat adalah mengetahui jenis bakteri apa yang menyebabkan ISK.(8) Biasanya yang paling sering menyebabkan ISK adalah bakteri gram negatif Escherichia coli. Selain itu diperlukan pemeriksaan penunjang pada ISK untuk mengetahui adanya batu atau kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK sehingga mampu menganalisa penggunaan obat serta memilih obat yang tepat. (1)
Bermacam cara pengobatan yang dilakukan pada pasien ISK, antara lain :
– pengobatan dosis tunggal
– pengobatan jangka pendek (10-14 hari)
– pengobatan jangka panjang (4-6 minggu)
– pengobatan profilaksis dosis rendah
– pengobatan supresif (1)
Berikut obat yang tepat untuk ISK :
Sulfonamide :
Sulfonamide dapat menghambat baik bakteri gram positif dan gram negatif. Secara struktur analog dengan asam p-amino benzoat (PABA).(7) Biasanya diberikan per oral, dapat dikombinasi dengan Trimethoprim, metabolisme terjadi di hati dan di ekskresi di ginjal. Sulfonamide digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih dan bisa terjadi resisten karena hasil mutasi yang menyebabkan produksi PABA berlebihan. (9)
Efek samping yang ditimbulkan hipersensitivitas (demam, rash, fotosensitivitas), gangguan pencernaan (nauseavomiting, diare), Hematotoxicity(granulositopenia, (thrombositopenia, aplastik anemia) dan lain-lain. (9,10)Mempunyai 3 jenis berdasarkan waktu paruhnya :
– Short acting
– Intermediate acting
– Long acting (9)
Trimethoprim :
Mencegah sintesis THFA, dan pada tahap selanjutnya dengan menghambat enzim dihydrofolate reductase yang mencegah pembentukan tetrahydro dalam bentuk aktif dari folic acid. Diberikan per oral atau intravena, di diabsorpsi dengan baik dari usus dan ekskresi dalam urine, aktif melawan bakteri gram negatif kecuali Pseudomonas spp. Biasanya untuk pengobatan utama infeksi saluran kemih. Trimethoprim dapat diberikan tunggal (100 mg setiap 12 jam) pada infeksi saluran kemih akut (7,11)
Efek samping : megaloblastik anemia, leukopenia, granulocytopenia. (9) 
Trimethoprim + Sulfamethoxazole (TMP-SMX):
Jika kedua obat ini dikombinasikan, maka akan menghambat sintesis folat, mencegah resistensi, dan bekerja secara sinergis. Sangat bagus untuk mengobati infeksi pada saluran kemih, pernafasan, telinga dan infeksi sinus yang disebabkan oleh Haemophilus influenza dan Moraxella catarrhalis. (7,9,10) Karena Trimethoprim lebih bersifat larut dalam lipid daripada Sulfamethoxazole, maka Trimethoprim memiliki volume distribusi yang lebih besar dibandingkan dengan Sulfamethoxazole. Dua tablet ukuran biasa (Trimethoprim 80 mg + Sulfamethoxazole 400 mg) yang diberikan setiap 12 jam dapat efektif pada infeksi berulang pada saluran kemih bagian atas atau bawah. (7) Dua tablet per hari mungkin cukup untuk menekan dalam waktu lama infeksi saluran kemih yang kronik, dan separuh tablet biasa diberikan 3 kali seminggu untuk berbulan-bulan sebagai pencegahan infeksi saluran kemih yang berulang-ulang pada beberapa wanita. (7)
Efek samping : pada pasien AIDS yang diberi TMP-SMX dapat menyebabkan demam, kemerahan, leukopenia dan diare.(9)
Fluoroquinolones :
Mekanisme kerjanya adalah memblok sintesis DNA bakteri dengan menghambat topoisomerase II (DNA gyrase) topoisomerase IV. Penghambatan DNA gyrase mencegah relaksasi supercoiled DNA yang diperlukan dalam transkripsi dan replikasi normal. (9) Fluoroquinolon menghambat bakteri batang gram negatif termasuk enterobacteriaceaePseudomonas, Neisseria. Setelah pemberian per oral, Fluoroquinolon diabsorpsi dengan baik dan didistribusikan secara luas dalam cairan tubuh dan jaringan, walaupun dalam kadar yang berbeda-beda. (7)Fluoroquinolon terutama diekskresikan di ginjal dengan sekresi tubulus dan dengan filtrasi glomerulus. Pada insufisiensi ginjal, dapat terjadi akumulasi obat. (7)
Efek samping yang paling menonjol adalah mual, muntah dan diare.Fluoroquinolon dapat merusak kartilago yang sedang tumbuh dan sebaiknya tidak diberikan pada pasien di bawah umur 18 tahun. (7)
– Norfloxacin :
Merupakan generasi pertama dari fluoroquinolones dari nalidixic acid, sangat baik untuk infeksi saluran kemih. (9)
– Ciprofloxacin :
Merupakan generasi kedua dari fluoroquinolones, mempunyai efek yang bagus dalam melawan bakteri gram negatif dan juga melawan gonococcus, mykobacteria, termasuk Mycoplasma pneumoniae. (9)
– Levofloxacin
Merupakan generasi ketiga dari fluoroquinolones. Hampir sama baiknya dengan generasi kedua tetapi lebih baik untuk bakteri gram positif. (9)
Nitrofurantoin :
Bersifat bakteriostatik dan bakterisid untuk banyak bakteri gram positif dan gram negatif. Nitrofurantoin diabsorpsi dengan baik setelah ditelan tetapi dengan cepat di metabolisasi dan diekskresikan dengan cepat sehingga tidak memungkinkan kerja antibakteri sistemik.(12) Obat ini diekskresikan di dalam ginjal. Dosis harian rata-rata untuk infeksi saluran kemih pada orang dewasa adalah 50 sampai 100 mg, 4 kali sehari dalam 7 hari setelah makan. (7)
Efek samping : anoreksia, mual, muntah merupakan efek samping utama.Neuropati dan anemia hemolitik terjadi pada individu dengan defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase.(7)
Obat tepat digunakan untuk pasien ISK dengan kelainan fungsi ginjal
Ginjal merupakan organ yang sangat berperan dalam eliminasi berbagai obat sehingga gangguan yang terjadi pada fungsi ginjal akan menyebabkan gangguan eliminasi dan mempermudah terjadinya akumulasi dan intoksikasi obat. (1)
Faktor penting dalam pemberian obat dengan kelainan fungsi ginjal adalah menentukan dosis obat agar dosis terapeutik dicapai dan menghindari terjadinya efek toksik. (13) Pada gagal ginjal, farmakokinetik dan farmakodinamik obat akan terganggu sehingga diperlukan penyesuaian dosis obat yang efektif dan aman bagi tubuh. Bagi pasien gagal ginjal yang menjalani dialisis, beberapa obat dapat mudah terdialisis, sehingga diperlukan dosis obat yang lebih tinggi untuk mencapai dosis terapeutik.(1) Gagal ginjal akan menurunkan absorpsi dan menganggu kerja obat yang diberikan secara oral oleh karena waktu pengosongan lambung yang memanjang, perubahan PH lambung, berkurangnya absorpsi usus dan gangguan metabolisme di hati.(1) Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan berbagai upaya antara lain dengan mengganti cara pemberian, memberikan obat yang merangsang motilitas lambung dan menghindari pemberian bersama dengan obat yang menggangu absorpsi dan motilitas.(1)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian obat pada kelainan fungsi ginjal adalah :
– penyesuaian dosis obat agar tidak terjadi akumulasi dan intoksikasi obat
– pemakaian obat yang bersifat nefrotoksik seperti aminoglikosida, Amphotericine B, Siklosporin. (1)
Bentuk dan dosis obat yang tepat untuk diberikan kepada pasien ISK dengan kelainan fungsi ginjal
Pada pasien ISK yang terinfeksi bakteri gram negatif Escherichia coli dengan kelainan fungsi ginjal adalah dengan mencari antibiotik yang tidak dimetabolisme di ginjal. Beberapa jurnal dan text book dikatakan penggunaan Trimethoprim + Sulfamethoxazole (TMP-SMX) mempunyai resiko yang paling kecil dalam hal gangguan fungsi ginjal. Hanya saja penggunaanya memerlukan dosis yang lebih kecil dan waktu yang lebih lama. (9)
Pada ekskresi obat perlu diperhatikan fungsi ginjal, yang diikuti dengan penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG), terutama obat yang diberi dengan jangka panjang harus selalu memperhitungkan fungsi ginjal pasien. Secara praktis dapat diukur dengan creatine clearance test.(1) LFG sangat berguna untuk menilai fungsi ginjal karena kreatinin merupakan zat yang secara prima difiltrasi dengan jumlah yang cuma sedikit akan tetap bervariasi terhadap bahan yang disekresi. (1)
Trimethoprim + Sulfamethoxazole (TMP-SMX) :
Dosis yang diberikan pada pasien ISK dengan kelainan fungsi ginjal haruslah lebih rendah. Pada pasien dengan creatine clearance 15 hingga 30 ml/menit, dosis yang diberikan adalah setengah dari dosis Trimethoprim 80 mg + Sulfamethoxazole 400 mg yang diberikan tiap 12 jam. (9) Cara pemberiannya dapat dilakukan secara oral maupun intravena. (7,9)
Penghitungan creatine clearance: TKK = (140 – umur) x berat badan
72 x kreatinin serum




Daftar Pustaka
Tessy A, Ardaya, Suwanto. Infeksi Saluran Kemih. In: Suyono HS. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 3rd edition. Jakarta, FKUI. 2001.
Purnomo BB: Dasar-Dasar Urologi 2nd Edition . Jakarta, Sagung Seto. 2003
Hooton TM, Scholes D, Hughes JP, Winter C, Robert PL, stapleton AE, Stergachis A, Stamm WE. A Prospective Study of Risk Factor for Symtomatic Urinary Tract Infection in Young Women. N Engl J Med 1996; 335: 468-474.
Burke JP. Infection Control- A Problem for Patient Safety. N Engl J Med2008; 348: 651-656.
Kennedy ES. Pregnancy,Urinary Tract infections. http://www.eMedicine.com. last updated 8 August 2007. accesed 22 February 2008.
Stamm WE. An Epidemic of Urinary Tract Infections? N Engl J Med 2001; 345: 1055-1057.
Jawetz E. Sulfonamid dan trimetoprim. In: Katzung BG (Ed): Farmakologi dasar dan klinik. Jakarta, EGC.2002.
Hanno PM et al. Clinical manual of Urology 3rd edition. New york, Mcgraw-hill.2001.
Trevor AJ, Katzung BG, Mastri SB. Katzung and Trevor’s Pharmacology Examination and Board Review 7th Edition. Newyork, Mcgrtaw-hill.2005.
Katzung BG (Ed). Lange Medical Book. Basic and Clinical Pharmacology 9thEdition, Newyork, Mcgraw-hill.2001.
Carruthers SG et al. Melmon and Morrelli’s Clinical Pharmacology 4th edition, Newyork, Mcgraw-hill.2000.
Urinary Tract Infection. http://www.wikipedia.com. last updated on February 19 2008. accesed on February 22 2008.
Fihn SD. Acute Uncomplicated Urinary Tract Infection in Women. N Engl J Med 2003; 349: 259-265.
14. Winotopradjoko M et al. Antifektikum kombinasi in: ISO Indonesia Informasi Spesialite Obat Indonesia Vol.40 Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2005 ;01.06


kenali peradangan pada lambung atau gastritis

“Gastritis” berarti “peradangan lambung,” di masyarakat dikenal dengan istilah “maag”, dan peradangan lambung ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Ketika perut menjadi meradang, itu berarti dikarenakan sesuatu telah terjadi yang mengiritasi lapisan lambung. Gastritis jarang menjadi cukup parah untuk menyebabkan pendarahan lambung, tapi itu bisa terjadi kadang-kadang jika lapisan perut telah ditembus.
Pada gastritis, seseorang akan menderita rasa sakit, peradangan dan kemerahan di perut.

Gastritis bisa ringan atau berat, sementara atau kronis. Cedera, penyakit, bakteri, atau virus dapat menyebabkan gastritis, sedangkan penyebab paling umum yang menyebabkan gastritis di seluruh dunia adalah bakteri yang disebut Helicobacter pylori. Bakteri ini menyerang lapisan mukosa duodenum dan lambung dan dapat menyebabkan tukak lambung selain gastritis.
Gastritis dapat pula disebabkan oleh gangguan dari sistem kekebalan tubuh. Salah satu jenis gastritis yang lebih khusus dikenal sebagai gastritis erosif. Yang termasuk dari dalam gastritis erosif antara lain gastritis stres akut. Ini terjadi ketika cedera atau sakit mendadak yang menyebabkan kerusakan pada lapisan perut dan radang perut. Alasan mengapa luka yang tampaknya tidak berhubungan dapat menyebabkan gastritis erosif tidak jelas diketahui, tetapi teorinya menyatakan bahwa cedera dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke perut, hal ini yang menyebabkan lapisan perut menjadi lemah.
Terapi radiasi juga dapat menyebabkan gastritis, terutama jika menimpa sisi kiri bawah dada atau perut, dekat perut.
Beberapa pasien yang telah menjalani operasi perut, terutama untuk mengurangi bagian dari lambung untuk alasan penurunan berat badan juga dapat menyebabkan gastritis. Biasanya gastritis timbul di tempat jaringan yang telah dijahit saat operasi.

Gastritis umumnya dapat dicegah dengan cara yang sama seperti halnya sebagian besar penyakit perut yang terkait dapat dicegah: dengan makan yang benar dan gaya hidup sehat. Merokok, kelebihan alkohol dan kafein semua dapat merusak lapisan perut dan menyebabkan gastritis. Jika mungkin menghindari penggunaan atau konsumsi hal-hal tersebut sama sekali jika memang memiliki resiko menderita gastritis.

Gizi Buruk

Dalam menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang sering disebut  reference.    Buku antopometri yang sekarang digunakan di Indonesia adalah WHO-NCHS dengan indeks berat menurut umur, indeks tinggi badan menurut umur, berat badan dibanding tinggi badan (Supariasa, 2002).

Faktor penyebab masalah gizi 
UNICEF (1988) telah mengembangkan kerangka konsep makro sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam kerangka tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi buruk dapat disebabkan oleh : 
  • Penyebab Langsung
    Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi buruk. Timbulnya gizi buruk tidak hanya  dikarenakan asupan makanan  yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup banyak makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi buruk. Demikian pula dengan anak yang tidak memperoleh cukup makanan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.
  • Penyebab tidak langsung
    Ada tiga penyebab tidak langsung yang menyebabkan masalah gizi yaitu : 
    1. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai.
      Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah maupun mutu gizinya. 
    2. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan masyarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, baik fisik, mental dan sosial. 
    3. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistem pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan  air bersih dan sarana kesehatan dasar (Posyandu) yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan. (Supariasa, 2002)


Tanda-tanda gizi  buruk   

Pengukuran antropometri, apabila berat badan menurut umur (BB/U) dibandingkan dengan tabel Z-score, apabila berada kurang dari - 3 SD positif gizi buruk kemudian dicocokkan dengan  z-score (TB/PB terhadap BB) apabila juga positif gizi buruk berarti termasuk gizi buruk kronis apabila dengan TB/BB tidak positif maka termasuk gizi buruk akut, apabila tidak ada alat ukur TB dan PB bisa juga  dilanjutkan dengan pengukuran LILA bagian kiri balita, apabila LILAnya kurang dari 11,5 cm maka balita tersebut gizi buruk akut. 


Tanda klinis dibedakan menjadi 3 yaitu : 
a.  Marasmus dengan tanda-tanda : 
  • Anak sangat kurus
  • Wajah seperti orang tua. 
  • Perut cekung 
  • Kulit keriput, jaringan lemak sangat sedikit

b.  Kwashiorkor 
Edema diseluruh tubuh, terutama pada wajah membulat dan sembab, rambut kusam, mudah dicabut.
c.  Gabungan marasmus dan kwashiorkor disebut marasmic kwashiorkor pada KMS ada juga istilah BGM adalah keadaan dimana letak berat badan balita berada  dibawah  garis merah bada KMS Balita BGM belum tentu gizi buruk tetapi kalau status gizi buruk balita pasti BGM.  (Abdur, 2008)


Penatalaksanaan Gizi Buruk 
1.  Rumah Tangga 
  • Ibu membawa anak untuk ditimbang di posyandu secara teratur setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan berat badannya.
  • Ibu memberikan hanya ASI kepada bayi usia 0-4 bulan 
  • Ibu tetap memberikan ASI kepada anak sampai usia 2 tahun. 
  • Ibu memberikan MP-ASI sesuai usia dan kondisi kesehatan anak sesuai anjuran pemberian makanan.  
  • Ibu segera memberitahukan pada petugas kesehatan/kader bila  balita mengalami sakit atau 

2. Posyandu
  • Kader melakukan penimbangan balita setiap bulan di posyandu serta mencatat hasil penimbangan pada KMS.
  • Bagi balita dengan berat badan tidak naik (“T”) diberikan penyuluhan gizi seimbang dan PMT Penyuluhan. 
  • Kader memberikan PMT-Pemulihan bagi balita dengan berat badan tidak naik 3 kali (“3T”) dan berat badan di bawah garis merah (BGM). 
  • Kader merujuk balita ke puskesmas bila ditemukan gizi buruk dan penyakit penyerta lain.

3. Pusat Pemulihan Gizi (PPG) 
PPG merupakan suatu tempat pelayanan gizi kepada masyarakat yang ada di desa dan dapat dikembangkan dari posyandu. Pelayanan gizi di PPG difokuskan pada pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita KEP. Penanganan PPG dilakukan oleh kelompok orang tua balita (5-9 balita) yang dibantu oleh kader untuk menyelenggarakan PMT Pemulihan anak balita.  Layanan yang dapat diberikan adalah:
  • Balita KEP berat/gizi buruk yang tidak menderita penyakit penyerta lain dapat dilayani di PPG. 
  • Kader memberikan penyuluhan gizi/kesehatan serta melakukan demonstrasi cara menyiapkan makanan untuk anak KEP berat/gizi buruk.  
  • Kader menimbang berat badan anak setiap 2 minggu sekali untuk memantau perubahan berat badan dan mencatat keadaan kesehatannya. 
  • Apabila berat badan anak berada di pita warna kuning atau di bawah garis merah (BGM) pada KMS, kader  memberikan PMT Pemulihan.  
  • Makanan tambahan diberikan dalam bentuk makanan jadi dan diberikan setiap hari. 
  • Apabila berat badan anak berada di pita warna kuning pada KMS teruskan pemberian PMT pemulihan sampai 90 hari. 
  • Apabila setelah 90 hari, berat badan anak belum berada di pita warna hijau pada KMS kader merujuk anak ke puskesmas untuk mencari kemungkinan penyebab lain.  
  • Apabila berat badan anak berada di pita warna hijau pada KMS, kader menganjurkan pada ibu untuk mengikuti pelayanan di posyandu setiap bulan dan tetap melaksanakan anjuran gizi dan kesehatan yang telah diberikan.

4. Puskesmas 
  • Puskesmas menerima rujukan KEP Berat/gizi buruk dari posyandu dalam wilayah kerjanya serta pasien pulang dari rawat inap di rumah sakit.
  • Menyeleksi kasus dengan cara menimbang ulang dan dicek dengan Tabel BB/U Baku Median WHO-NCHS.  
  • Apabila ternyata berat badan anak berada di bawah garis merah (BGM) dianjurkan kembali ke PPG/posyandu untuk mendapatkan PMT pemulihan. 
  • Apabila anak dengan KEP berat/gizi buruk (BB < 60% Tabel BB/U Baku Median WHO-NCHS) tanpa disertai komplikasi, anak dapat dirawat jalan di puskesmas sampai berat badan nya mulai naik 0,5 Kg selama 2 minggu dan mendapat PMT-P dari PPG. 
  • Apabila setelah 2 minggu berat badannya tidak naik, lakukan pemeriksaan untuk evaluasi mengenai asupan makanan dan kemungkinan penyakit penyerta, rujuk ke rumah sakit untuk mencari penyebab lain. 
  • Anak KEP berat/gizi buruk dengan komplikasi serta ada tanda-tanda kegawatdaruratan segera dirujuk ke rumah sakit umum 
  • Tindakan yang dapat dilakukan di puskesmas pada anak KEP berat/gizi buruk tanpa komplikasi   
  • Memberikan penyuluhan gizi dan konseling diet KEP berat/ gizi buruk (dilakukan di pojok gizi buruk). 
  • Melakukan pemeriksaan fisik dan pengobatan minimal 1 kali per minggu. 
  • Melakukan evaluasi pertumbuhan berat badan balita gizi buruk setiap dua minggu sekali. 
  • Melakukan peragaan cara menyiapkan makanan untuk KEP berat/ gizi buruk. 
  • Melakukan pencatatan dan pelaporan tentang perkembangan berat badan dan kemajuan asupan makanan (www.gizi.net).

Daftar Pustaka Pengertian Gizi Buruk Faktor Penyebab, Masalah, Artikel

Admin, 2008. Marasmus.http//www.library.usu.co.id

Abdur. 2008. Gizi Buruk.http://www.pamekasan on the web.co.id

Supariasa, I.D.N. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

pencegahan kebakaran



KETENTUAN UMUM PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN
1. Penempatan dan Pengaturan Barang antara lain :
a. Tidak boleh mencampur barang – barang secara campur aduk Pada tempat     penyimpanan barang tersedia alat pemadam.
b. Dilarang menyimpan bahan bakar,  lap bekas bahan bakar dan barang berbahaya pada tempat penyimpanan barang
2. Penempatan Alat Pemadam , antara lain :
a. Alat pemadam yg ditempatkan harus sesuai dgn jenis kebakaran yg mungkin terjadi.
b. Alat pemadam harus terlihat dengan jelas .
c. Alat pemadam yang ditempatkan harus mudah diambil.
3   Latihan penggunaan alat-alat pemadam Api Portable
4   Peraturan pencegahan kebakaran dan perlindungan bahaya kebakaran
5. Pemeriksaan / penelitian dan pengawasan pencegahan kebakaran harus dilakukan secara terus menerus terhadap keadaan ,kejadian atau kegiatan disekitar lingkungan kerja antara lain :
a. Tempat – tempat pembuangan sampah .
b. Tempat tempat dan pelaksanaan pengisian bahan bakar
c. Alat alat pemadam yang di tempatkan
PERATURAN PENCEGAHAN KEBAKARAN
1. Peraturan dan pengosongan bahan bakar esawat udara di darat
2. Bahaya kebakaran dapat terjadi pada pelaksanaan pengisian / pengosongan bahan bakar, seperti pada kegiatan :
a.ListrikStatis                                                                                                                           Penimbunan muatan listrik statis dapat dicegah antara lain dengan tindakan pengamanan jika terjadi kebakaran yang diakibatkan oleh listrik statis yaitu dengan cara pelaksanakan pengisian atau pengosongan bahan bakar ,pada saat pesawat udara melakukan pergerakan didarat atau diudara sserta kendaraan-kendaraan atau peralatan yang beroda ban karet dansebagainya
b. Kegiatan lain dalm lingkungan tempat pengisian /pengosongan bahan bakar antara lain:
– Para petugas pelaksana tiak hli dalam bidangnya.
– Kecerobohan atau kelalaian
– Terjadinya Limpahan bahan bakar
c. Kegiatan – kegiatan atau kejadian disekitar lingkungan tempat pengisian atau pengosongan bahan bakar antara lain :
– Kegiatan disekitar pengisian atau pengosongan bahan bakar yang dapat menimbulkan sumber nyala.
– Penggunaaan alat-alat penerang
– Keadaan cuaca yang buruk seperti terjadinya petir.

PROSES TERJADINYA KEBAKARAN
Terjadinya kebakaran adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan ,dimana proses tersebut juga merupakan peristiwa reaksi kimia , dengan unsur – unsur yang terlibat didalamnya antara lain ;
1. Adanya bahan bakar atau benda – benda yg dapat terbakar
2. Adanya gas oksigen /O2 yang jumlah prosentasinya cukup memadai untuk proses pembakaran
3. Adanya sumber nyala yang dapat menimbulkan kebakaran
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Telah diketahui bahwa dari suatu kejadian kebakaran dapat menimbulkan bermacam – macam akibat , antara lain korban jiwa dan harta benda .Tentunya kejadian tersebut tidak kita inginkan, oleh karena itu dipikirkan  tindakan dalam penanggulanganya . Pada umumnya penanggulangan bahaya kebakaran dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan meliputi :
1. Mencegah Terjadinya Kebakaran
Ialah merupakan tindakan – tindakan dilakukan guna mencegah terjadinya kebakaran. tindakan tindakan – tindakan tersebut harus dilakukan oleh setiap orang untuk itu diharapkan pengertian dan kesadaran agar dapat melaksanakan apa yang menjadi tujuan, maka perlu adanya pengarahan dan bimbingan mengenai pencegahan bahaya kebakaran kepada semua orang ,khususnya yang berada dilingkungan kerja .
2. Perlindungan Bahaya Kebakaran
Ialah merupakan tindakan yang dilakukan guna melindungi dari bahaya kebakaran sehingga tidak turut terbakar dalam batas waktu tertentu atau mencegah meluasnaya kebakaran ketempat lain sebelum penanggulangan lebih lanjut
3. Pemadam Kebakaran
Ialah merupakan salah satu tindakan dalam penanggulangan kebakaran bersifat represif.
TINDAKAN UMUM PENCEGAHAN KEBAKARAN & PERLINDUNGAN BAHAYA KEBAKARAN
Sehubungan dengan adanya beberapa faktor penyebab kebakaran ,maka perlu diambil langkah – langkah dan tindakan guna pencegahan guna pencegahan dan perlindungan bahaya kebakran .
1.   Tindakan tindakan yang perlu dialakukan untuk pencegahan dan perlindungan bahaya kebakaran yang disebabkan oleh manusia , antara lain :
a)     Memberikan pengertian kepada pegawai / pekerja /masyarakat yang berada dilingkungan kerja tentang maasalah pencegahan kebakaran dan perlindungan bahaya kebakaran.
b)    Latihan penggunaan alat -alat pemadam dan cara cara pelaksanaan pemadam yang bersifat  pemadaman pertama.
c)      Periksa, tanggap dan teliti terhadap keadaan sekitar lingkungan yang berhubungan  dengan masalah kebakaran
2.  Tindakan yang dilakuksn guna pencegahan kebakaran yang disebabkan olrh peralatan ,antara lain :
a.  Adanya peraturan tentang standart / stok ukur dalam hal pembuatan suatu barang
b. Adanya pengawasan penelitian dan pengujian terhadap kalitas barang.
c. Peyunjuk penggunaan dar suatu barang .
d. Pengawasan jangka Waktu penggunaan barang
3. Tindakan yang disebabkan oleh alam antara lain : Pembuatan perlengkapan guna pengamanan terhadaploncatan muatan listrik satatis
4. Tindakan yang perlu dilakukan guna pencegahan bahaya kebakaran yang disebabkan oleh kecelakaan antara lain :
a. Adanya penelitian terhadap kemampuan orang – orang yang akan melakukan suatu       pekerjaan
b. Adanya pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan