Rabu, 23 November 2016

perbedaan cacar air dan cacar monyet

Mungkin di antara Anda masih banyak yang bertanya – tanya, apa sih perbedaan cacar air (varicella), cacar monyet (variola), cacar api (herpes)? Untuk menjawabnya, silahkan Anda baca artikel berikut ini.
Pengertian Cacar Secara Umum
Dalam istilah medis, penyakit cacar disebut sebagai variola. Adapun dalam bahasa Inggris sering dikenal dengan sebutan small pox. Penyakit ini sebenarnya sudah ada dan dikenal sejak berabad – abad yang lalu. Anehnya, masih banyak orang yang menganggap bahwa penyakit cacar bersumber dari kuman seperti halnya luka yang membentuk koreng pada umumnya. Namun kenyataannya, cacar justru disebabkan oleh sejenis virus yang dikenal dengan nama poks (pox virus). Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa cacar merupakan salah satu jenis penyakit yang terbilang sangat mudah menular. Si penderita biasanya akan mengalami beberapa gejala sebagai tanda bahwa ia terinfeksi virus poks. Gejala tersebut diantaranya timbulnya demam yang sangat tinggi, muncul benjolan – benjolan seperti kulit melepuh, yang biasanya berisi air ataupun nanah. Masalah mulai timbul saat si penderita berangsur – angsur sembuh. Biasanya cacar akan meninggalkan “kado kenang – kenangan” berupa bekas yang menghitam dan sebagian besar akan membentuk lubang yang cukup dalam (bopeng). Untuk itu dibutuhkan pengetahuan mengenai penanganan cacar air.
Macam – Macam Jenis Penyakit Cacar
Meskipun sama – sama disebut sebagai penyakit cacar, namun cacar air (varicella), cacar monyet (variola), cacar api (herpes) sebenarnya cukup banyak. Asalkan kita mau teliti dan memperhatikan dengan seksama, maka akan segera menemukan ciri – ciri untuk masing – masing penyakit. Berikut adalah sedikit penjabaran tentang ketiga penyakit tersebut:
  • Cacar Air ( Varicella ).
    Dalam dunia medis, cacar air dikenal dengan sebutan varisela (varicella). Adapun dalam bahasa Inggris sering dikenal dengan sebutan chicken pox. Cacar air sendiri merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama varisela-zoster. Pada umumnya, cacar jenis ini sebenarnya tidak berbahaya bila dibandingkan jenis cacar lainnya. Namun jejak yang ditinggalkannya berupa bekas – bekas hitam serta bopeng – bopeng, masih kerap terjadi pada si penderita setelah ia sembuh. Cacar jenis ini masih sering ditemukan di setiap negara, dan kehadirannya tidak perlu dikhawatirkan seperti ketika mendapat cacar monyet atau cacar api. Biasanya dokter akan menganjurkan untuk memberi imunisasi cacar air saat anak memasuki usia 10 tahun saat dirinya belum pernah terjangkit virus ini. Namun bila sudah, maka tidak perlu lagi khawatir akan datang untuk kedua kalinya hingga ia dewasa. Sebab, cacar air hanya akan menginfeksi seseorang sekali dalam seumur hidup.
  • Cacar Monyet ( Variola ).
    Dalam dunia medis, cacar air dikenal dengan sebutan impetigo bulosa (variola impetigo bulosa). Namun ada pula yang menyebutnya impetigo vesikulo-bulosa. Apabila cacar air disebabkan oleh virus, maka cacar monyet timbul akibat serangan bakteri, dan dikenal dengan nama bakteri staphylococcus aureus. Uniknya, seseorang yang terserang cacar monyet justru tidak menjalani fase cacar pada umumnya, seperti demam yang tinggi misalnya. Namun tubuh tiba – tiba saja akan muncul semacam benjolan – benjolan yang berada di sekitar dada, punggung, dan terutama di daerah ketiak. Selain benjolan tersebut, biasanya sering disertai oleh munculnya biang keringat ( miliaria ) yang menyebabkan gatal yang amat sangat. Tak heran bila si penderita akan selalu terlihat menggaruk – garuk bagian yang terinfeksi seperti halnya seekor monyet. Tak heran bila kemudian muncul istilah cacar monyet
  • Cacar Api ( Herpes ).
    Penyebab utama timbulnya cacar api adalah ketika daya tahan tubuh sedang lemah, kemudian disertai dengan tingkat kebersihan yang minim. Jadi cacar api bisa muncul kepada setiap orang, meskipun ia sudah pernah mengalami cacar sebelumnya. Sama seperti cacar monyet, cacar api sering ditemui di daerah – daerah yang rawan kuman dan bakteri, seperti ketiak, dada, serta punggung. Ciri – ciri yang paling jelas ketika seseorang menderita cacar api adalah timbulnya benjolan kemerahan pada bagian kulit tersebut yang rupanya seperti bekas sundutan api rokok. Biasanya dalam kulit tersebut berisi nanah, dan sangat mudah menular ketika si penderita berkontak langsung dengan orang lain.
Sebenarnya masih ada banyak jenis dari cacar air (varicella), cacar monyet (variola), cacar api (herpes) bila diteliti lebih jauh. Namun informasi di atas rasanya cukup untuk mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap munculnya cacar pada diri kita. Menjaga kebersihan diri dan mengatur pola makan sehat agar daya tahan tubuh kuat merupakan hal yang paling pokok agar terhindar dari segala macam penyakit kulit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar