Selasa, 22 November 2016

EKONOMI DAN KESEHATAN, ASPEK EKONOMI DAN PELAYANAN KESEHATAN

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR                      
DAFTAR ISI                                                             
BAB I PENDAHULUAN    
            1.1 Latar Belakang                                                      :…………………………..1
            1.2 Rumusan Masalah                                                 :…………………………..1
            1.3 Tujuan Penulisan                                                   :…………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
            2.1 Pengertian Ekonomi dan Ekonomi Kesehatan     :………………………….2-4
            2.2 Aspek Ekonomi dan Pelayanan Kesehatan          :………………………….4-5
BAB III PENUTUP
            3.1 Kesimpulan                                                           :…………………………..6
            3.2 Saran                                                                     :…………………………..6
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
 1.1  Latar Belakang
Ekonomi kesehatan merupakan disiplin ilmu ekonomi yang diterapkan kepada para pelaku kesehatan. Ekonomi kesehatan tidak selalu mempunyai jawaban untuk memecahkan segala masalah, masih ada kesulitan dan keterbatasan dalam penerapan konsep dan teknik ekonomi pada bidang kesehatan. Ekonomi kesehatan memang akan sangat menarik bagi para ekonomi, tetapi dalam praktek penerapanya pada perencanaan kesehatan masih sulit. Para ekonomi memberikan penjelasan kepada tenaga kesehatan (dokter, para medis, tenaga kesehatan lainnya, pasien dan politisi), untuk mengubah pola pikir mereka tentang ekonomi untuk keperluan atau yang berhubungan dengan  masalah kesehatan.
Dalam ekonomi, ada dua metode yakni ekonomi positif (Positive economics) dan Ekonomi normatif (Normative economics). Ekonomi positif mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Sedangkan ekonomi negatif mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.
Dari beberapa teori tersebut, membuat penulis ingin membuat sebuah artikel tentang “Hubungan Ilmu Ekonomi dan Ilmu Ekonomi Kesehatan” untuk memberika informasi agar dapat menambah wawasan para pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
            1.2.1 Apa yang dimaksud dengan ekonomi dan ekonomi kesehatan ?
            1.2.2 Bagaimana aspek ekonomi dan pelayanan kesehatan ?
1.3 Tujuan Penulisan
            1.3.1 Untuk mengetahui pengertian ekonomi dan ekonomi kesehatan
            1.3.2 Untuk mengetahui aspek ekonomi dan pelayanan kesehatan




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi dan Ekonomi Kesehatan
            2.1.1 Pengertian Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi menurut Samuelson (1995) adalah ilmu mengenai pilihan yang mempelajari bagaimana orang memilih sumber daya produksi yang langka/terbatas, untuk memperoduksi berbagai komoditi dan mendistribusikannya keanggota masyarakat untuk dikomsumsi.
Definisi ini tidak terbatas hanya pada kegiatan yang berkaitan dengan manusia saja, akan tetapi dapat diterapkan pada semua kegiatan yang menghadapi keterbatasan atau kelangkaan sumber daya sehingga pilihan harus ditentukan. Oleh karena itu sering dijelaskan bahwa ekonomi adalah suatu ilmu mengenai keterbatasan atau kelangkaan sumber daya dan penentuan pilihannya. Batasan tersebut terlihat pada analisis untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya dan pilihannya. Bidang dari ilmu ekonomi ini disebut dengan Positive economics.
Positive Economics vs Normative Economics
Positive economics merupakan bidang yang berkaitan dengan “Apa yang terjadi”, atau “apa yang telah terjadi”, dan “Apa yang akan terjadi”. Positive Ekonomi merupakan ilmu ekonomi yang bersifat deskriptif, mempelajari tentang bagaimana komoditas diproduksi, didisitribusi, dikonsumsi dalam keterbatasan sumber daya.
Disamping itu ada lagi yang disebut dengan Normative Economics, yaitu bidang ilmu ekonomi yang lebih banyak membicarakan tentang “apa yang seharusnya terjadi”, bukan apa yang terjadi. Normative economics selalu berkaitan dengan norma-norma atau standar yang harus diterapkan, biasanya ketidaksesuaian mengenai hal-hal normatif akan sulit diatasi dengan mempergunakan observasi empiris. Normatif ekonomi merupakan ilmu ekonomi yang bersifat perspektif, mempelajari bagaimana menentukan yang seharusnya. Misalnya hal mengenai adanya pasar bebas bagi jasa pelayanan kesehatan merupakan hal yang berkaitan dengan Normative economics, bila berhubungan dengan nilai kebebasan konsumen untuk memilihSedangkan Positive economics bila berkaitan dengan bagaimana perilaku pasar bebas dan bagaimana praktek sehari-hari.
Walaupun Positive Economics tidak menentukan bagaimana seharusnya sesuatu dilaksanakan, akan tetapi bidang ini tetap penting bagi pembuatan kebijaksanaan. Misalnya sebagai pedoman dalam memperkirakan akibat dari berbagai tujuan dan kebijaksanaan yang telah dipilih.

2.1.2        Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang
Dalam Undang-Undang yang dimaksud dengan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara, dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan, dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

2.1.3 Pengertian Ekonomi Kesehatan
Menurut Mills dan Gillson (1999) mendefinisikan ekonomi kesehatan sebagai penerapan teori, konsep dan teknik ilmu ekonomi dalam sektor kesehatan. Ekonomi kesehatan berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut :
1.    Alokasi sumber daya diantara berbagai upaya kesehtan.
2.    Jumlah sumber daya yang dipergunakan dalam pelayanan kesehatan.
3.    Pengorganisasian dan pembiayaan dari berbagai pelayanan kesehatan.
4.    Efisiensi pengalokasian dan penggunaan berbagai sumber daya.
5.    Dampak upaya pencegahan , pengobatan dan pemulihan kesehatan pada individu dan masyarakat.
Menurut Kharman (1964) menjelaskan bahwa ekonomi kesehatan itu merupakan aplikasi ekonomi dalam bidang kesehatan. Secara umum ekonomi kesehatan akan berkonsentrasi pada industri kesehatan. Ada 4 bidang yang tercakup dalam ekonomi kesehatan yaitu :
1.    Peraturan (regulation)
2.    Perencanaan (planning)
3.    Pemeliharaan kesehatan ( the health maintenance ) atau organisasi
4.    Analisis Cost dan benefict
Pembahasan dalam ilmu ekonomi kesehatan mencakup costumer (dalam hal ini pasien / pengguna pelayanan kesehtan) provider ( yang merupkan profesional investor, yang terdiri dari publik maupun private), pemerintah ( government).
Ilmu ekonomi kesehatan berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan terutama yang menyangkut penggunaan sumber daya yang terbatas. Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehtan, maka kegiatan yang akan di laksanakan harus memenuhi kriteria efisiensi atau apakah kegitan tersebut bersifat Cost Efective. Ada kalanya menerapkan ilmu ekonomi harus memenuhi kriteria interest-eficient, sedangkan pada kesehatan adalah interest-individu.
Terdapat banyak definisi ekonomi kesehatan. Salah satunya mendefinsikan ekonomi kesehatan sebagai ilmu yang mempelajari suplai dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Tentu saja definisi hanya merepresentasikan sebagian kecil topik yang dipelajari dalam ekonomi kesehatan. Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi. Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi kesehatan. Sebagai contoh:
1.      Kesehatan yang buruk seorang menyebabkan biaya bagi orang tersebut karena menurunnya kemampuan untuk menikmati hidup, memperoleh penghasilan, atau bekerja dengan efektif. Kesehatan yang lebih baik memungkinkan seorang untuk memenuhi hidup yang lebih produktif.
2.      Kesehatan yang buruk individu dapat memberikan dampak dan ancaman bagi orang lain.
3.      Seorang yang terinfeksi penyakit infeksi dapat menular ke orang lain. Misalnya, AIDS
4.      Kepala rumah tangga pencari nafkah yang tidak sehat atau sakit akan menyebabkan penurunan pendapatan keluarga, makanan dan perumahan yang buruk bagi keluarga
5.      Anggota keluarga yang harus membantu merawat anggota keluarga yang sakit akan kehilangan waktu untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan
6.      Pekerja yang memiliki kesehatan buruk akan mengalami menurunan produktivitas
Jadi pelayanan kesehatan yang lebih baik akan memberikan manfaat bagi individu dan masyarakat keseluruhan jika membawa kesehatan yang lebih baik. Status kesehatan penduduk yang baik meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan per kapita, meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara (Murti,2011).
2.2 Aspek Ekonomi dan Pelayanan Kesehatan
            Aspek ekonomi seperti pendapatan merupakan syarat utama untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan antara lain, tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai, dan mutu makanan yang di konsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi yang berkaitan (Rahmi, 2008). Keadaan faktor sosial ekonomi juga berpengaruh dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia, seperti pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga (Yulia, 2009).
Pelayanan kesehatan untuk masyarakat merupakan hak asasi manusia yang harus dilaksanakan negara. Pemerintah harus mampu memberikan perlakuan yang sama kepada warganya dalam pelayanan kesehatan maupun pelayanan publik lainnya. Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dengan status ekonomi lebih tinggi mempunyai askses terhadap pelayanan kesehatan lebih baik dibandingkan dengan mereka dengan status ekonomi rendah (Susanto dan Mubasysyir, 2006). Peningkatan pelayanan kesehatan diharapkan dapat menghasilkan derajat kesehatan masyarakat lebih tinggi sehingga memungkinkan masyarakat hidup lebih produktif, baik secara ekonomi maupun sosial sehingga tercipta masyarakat sehat secara keseluruhan.
1.      KARAKTERISTIK PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainya. Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fissik dan jiwa seorang. Karena sifat yang sangaat heterogen, pelayaanan kesehatan sulit diukur secara kuantitatif. Beberapa karaakteristik khusus pelayanan kesehatan sebagai berikut (Santerre dan Neun, 2000):
1. Intangibility. Tidak seperti mobil atau makanan, pelayanan kesehatan tidak bisa dinilai oleh panca indera. Konsumen (pasien) tidak bisa melihat, mendengar, membau, merasakan, mengecap pelayanan kesehatan.
 2. Inseparability. Produksi dan konsumsi pelayanan kesehatan terjadi secara simultan (bersama). Makanan bisa dibuat dulu, untuk dikonsumsi kemudian. Tindakan operatif yang dilakukan dokter bedah pada saat yang sama digunakan oleh pasien.
3. Inventory. Pelayanan kesehataan tidak bisa disimpan untuk digunakan pada saat dibutuhkan oleh pasien nantinya.
4. Inkonsistensi. Komposisi dan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pasien dari dari seorang dokter dari waktu ke waktu, maupun pelayanan kesehatan yang digunakan antar pasien, bervariasi.
Jadi pelayanaan kesehatan sulit diukur secara kuantitatif. Biasanya pelayanan kesehatan diukur berdasarkan ketersediaaan (jumlah dokter atau tempat tidur rumah sakit per 1,000 penduduk) atau penggunaan (jumlah konsultasi atau pembedahan per kapita).

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi kesehatan sebagai ilmu yang mempelajari suplai dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi. Tentu saja definisi hanya merepresentasikan sebagian kecil topik yang dipelajari dalam ekonomi kesehatan. Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan antara kesehatan dan ekonomi. Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi mempengaruhi kesehatan.
Ada beberapa aspek sistem kesehatan yang dapat dilihat efisiensinya yakni efisiensi produktif, efisiensi teknis, dan efisiensi alokatif.  Kemajuan intervensi di bidang pencegahan, pengobatan dan rehabilitasi penyakit (ilmu kedokteran) tidak akan mampu meningkatkan status kesehatan masyarakat secara adil (equal) bila tidak dibarengi dengan pengelolaan sistem kesehatan yang tepat, yaitu dengan memaksimalkan manfaat untuk kepentingan masyarakat banyak. Sistem kesehatan yang teapt juga akan membuat suatu negara mencapai tujuan normatif sistem kesehatan, yakni peningkatan efisiensi, mutu, ekuitas, dan kesinambungan pelayanan kesehatan.
Keseimbangan ekonomi adalah keadaan di mana kekuatan ekonomi yang seimbang dan tidak adanya pengaruh eksternal, (keseimbangan) nilai dan variabel ekonomi tidak akan berubah. Ini adalah titik di mana kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan sama. Keseimbangan pasar, misalnya, mengacu pada suatu kondisi dimana harga pasar yang dibentuk melalui kompetisi seperti bahwa jumlah barang atau jasa yang dicari oleh pembeli adalah sama dengan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh penjual.

3.2 Saran
            Makalah ini di buat berdasarkan referensi dari berbagai sumber dengan pembahasan  atau judul dari pembuatan makalah, masih terdapat banyak kekurangan yang harus di perbaiki, masalah penulisan kelengkapan  data dan lain-lain.




Dafta Pustaka
http://sakinahkreatif.blogspot.co.id/2014/08/konsep-dasar-ekonomi-kesehatan.html. Di akses pada tanggal 03 September 2016 jam 13.55 WITA
Murti, Bhisma. 2011. Ekonomi Kesehatan. Di akses dari website :  www.fk.uns.ac.id pada tanggal 03 September 2016  jam 14.00 WITA
http://repository.unand.ac.id/19656/4/BAB%20I.pdf. Di akses pada tanggal 03 September 2016  jam 14.00 WITA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan#Kesehatan_Menurut_Undang-Undang Di akses pada tanggal 03 September 2016  jam 14.00 WITA 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar