KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah iniyang
berjudul “IMPLEMENTASI TEKNOLOGI
TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT ”
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu,
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Manado, 12 Oktober 2016
Kelompok 14
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang............................................................................................................ 1
1.2
RumusanMasalah....................................................................................................... 1
1.3
Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi………………...………………………………………………..3
2.2
Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan……………………………………………..4
2.2.1 Perkembangan Kesehatan di Indonesia……………………………………..5
2.2.2
Manfaat Telemedicine……………………………………………………...6
2.3
Aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi kesehatn……8
2.3.1
Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)……….8
2.3.2 Pelayanan Medis dan Non medis……………………………………………9
2.4
Peranan Komputer Dalam Dunia Kesehatan………………………………………….9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………………13
DaftarPustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegunaan
teknologi informasi saat ini telah mencakup hampir di semua bidang ilmu, tidak
terkecuali di bidang kesehatan. Saat ini perkembangan bidang teknologi sangat
berkembang pesat terutama dalam dunia IT (Informatic Technology).
Perkembangan dunia IT berimbas juga pada perkembangan berbagai macam aspek
kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT
adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah memanfaatkan
perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam
pelaksanaannya. Diharapkan dengan berkembangnya teknologi di bidang kesehatan,
semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi (ICT), maka diharapkan
pelayanan yang diberikan akan semakin berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan suatu teknologi
informasi yang cepat, tepat dan akurat dalam memberikan pelayanan kesehatan,
Salah satu dampak kemajuan teknologi informasi adalah ketergantungan masyarakat
terhadap informasi. Begitu juga dengan dunia kesehatan, masyarakat di dunia
maju telah menjadikan salah satu kegunaan teknologi tersebut sebagai seorang
dokter online untuk mengetahui berbagai macam jenis penyakit, baik melalui
e-mail ataupun dengan mengisi formulir-formulir isian yang telah disediakan
oleh pihak pengelola teknologi.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang di maksud dengan teknologi?
2.
Apa manfaat Komputer di bidang kesehatan?
3.
Bagaimana perkembangan kesehatan di Indonesia?
4.
Bagaimana peran computer dalam dunia kesehatan?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui apa yang di maksud dengan teknologi
2.
Manfaat dari teknologi computer di bidang kesehatan
3.
Mengetahui perkembangan kesehatan di Indonesia
4.
Peran teknologi computer dalam dunia kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi
Terminologi
teknologi berasal dari kata Yunani techne yang berarti seni (art)
atau ketrampilan (craft) (Hall, 2002). Dari kata itu dapat diturunkan
kata teknik dan teknologi. Teknik adalah cara, metoda atau kemampuan untuk
memenuhi persyaratan-persyaratan ketrampilan dalam bidang tertentu.
Teknologi mempunyai arti yang
banyak antara lain :
(1) Penerapan ilmu pengetahun untuk
tujuan-tujuan praktis;
(2) cabang ilmu pengetahuan
mengenai penerapannya;
(3) kumpulan semua cara dari suatu
kelompok sosial dalam memenuhi obyek-obyek material dari kebudayaannya
(Bahtiar, 1996).
Teknologi harus
selalu dipelajari apakah dalam bentuk ketrampilan manual atau sebagai ilmu
pengetahuan terapan (applied science). Teknologi berkembang dan
dikembangkan oleh karena ada tantangan dan perubahan yang timbul dari luar.
Menurut Feeny (1986), teknologi kesehatan didefinisikan sebagai seperangkat
teknikteknik, obat-obatan, prosedur yang digunakan oleh profesional kesehatan
dalam memberikan pelayanan medis kepada perorangan dan pelayanan kesehatan
di masyarakat.
Menurut UU RI
No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan yang tercantum dalam pasal 42 dinyatakan
bahwa : Ayat 1. Teknologi dan produk teknologi kesehatan diadakan diteliti,
diedarkan dan dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kesehatan masyarakat. Ayat 2.
Teknologi kesehatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) mencakup segala metode
dan yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya
penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan, memperkecil
komplikasi dan memulihkan kesehatan setelah sakit.
Menurut Rogowski (2007) Teknologi
kesehatan dibagi dalam 5 kelompok sebagai berikut :
(1) Obat-obat; meliputi :
bahan-bahan kimia dan subtansi biologis yang dipakai untuk dimakan,
diinjeksikan ke tubuh manusia untuk kepentingan medis;
(2) alat-alat (device) meliputi :
alat-alat khusus untuk tujuan : diagnostik, terapi;
(3) prosedur bedah dan medis atau
kombinasinya yang sering kali sangat komplek;
(4) sistem penunjang atau support
system : adalah teknologi yang digunakan untuk memberikan pelayanan medis di
rumah sakit.;
(5) system organisasional, adalah teknologi
yang digunakan untuk menjamin penyampaian pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisien.
Sebagai bagian
dari dunia yang berubah, saat ini pelayanan kesehatan dan sistem kesehatan
menghadapi perubahan-perubahan yang dramatis dalam teknologi kesehatan.
Perubahan ini akan mempengaruhi arah pelayanan kesehatan yang disampaikan dan
digunakan dan hubungan antara penyedia pelayanan kesehatan dan pemakai atau
pasien. Perkembangan yang cepat dalam teknologi kesehatan memberikan peluang (opportunities)
dan tantangan-tantangan (challenges) dalam penyampaian pelayanan
kesehatan yang bermutu tinggi (high quality) dan efisien. Di samping itu
juga untuk pengendalian terjadinya kesalahan medis (medical error),
penurunan biaya dan perbaikan hubungan pasien-dokter. Riset-riset pelayanan
kesehatan dipusatkan pada pengembangan teknologi (technology development)
dan aplikasi klinis untuk keberhasilan implementasi di lingkungan pelayanan
kesehatan.
2.2 Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan
Komputer
yang banyak berperan dalam dunia kesehatan
·
Melakukanrotgenterhadaptubuhpasiensehinggadapatdiketahuiapapenyakitdanpenyebabnya.
·
Diagnostik , terapidanperawatan, monitoring status pasien
·
AdminstrasiRumahSakit
·
Data base karyawanRumahSakit
·
Laboratoriumanalisiskesehatan, penelitiandalambidangkesehatan
·
PenelitiandanpabrikFarmasi.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah
ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis)
merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi
teknologi informasi relatif tertinggal.
Sebagai
contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu
prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia
baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit
dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi
teknologi informasi masih merupakan bagian kecil.
Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat
(kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap
tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool
untuk mengupdate perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter
data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah
kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi
komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat.
Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua
kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai
aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila
manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian
istimewa.
2.2.1 Perkembangan Kesehatan di Indonesia
Standar dan mutu layanan kesehatan di Indonesia belum
menggembirakan dan masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain.
Perhatian negara terhadap standar fasilitas kesehatan bagi penyedia jasa
kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien juga masih kurang.
Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif dibutuhkan solusi
cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau biasa disebut dengan istilah
e-Health. Yang merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan karena
melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, Rumah Sakit, Puskesmas,
Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan industri farmasi. Selain itu
keterpaduan dan integrasi antara e-Health dengan SIAK (Sistem Informasi dan
Administrasi Kependudukan), baik dalam lingkup nasional, regional dan daerah
sangat membantu optimalisasi sistem kesehatan rakyat dimasa mendatang. Proses
Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik merupakan segmen fundamental
dari e-Health.
Karena DMR memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga
kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan
lain-lain. Sistem dapat menyimpan sejarah rekam medis dari seorang pasien mulai
lahir sampai meninggal dunia. Kelebihan rekam medis elektronik antara lain :
memungkinkan akses yang simultan dari lokasi berbeda, mengurangi kesalahan
interpretasi data, penyajian yang variatif, mempercepat pembuatan keputusan,
dan membantu analisis data. Kondisinya bertambah sempurna jika disertai
kapasitas penyimpanan multimedia untuk foto rontgen, rekaman suara, diagram,
laporan patologi, dan lain-lain. Aplikasi e-Health melahirkan lompatan yang
luar biasa dalam sektor kesehatan seperti : Surveilans Epidemiologi, Telemedicines,
Prescribing dan Sistem Informasi Geografis (SIG) Kesehatan.
Untuk mengembangkan aplikasi e-Health pentingnya memperhatikan
standar DICOM (Digital Imaging and Communications in Medicine). Karena standar
itu memungkinkan data-data hasil pemeriksaan radiologi untuk disimpan dan atau
ditransmisikan dengan menggunakan format tertentu. Cakupan standar DICOM tidak
hanya berkisar pada masalah penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun
semakin berkembang ke arah integrasi instrumen radiologi dengan protokol
jaringan komunikasi tertentu.
2.2.2
Manfaat Telemedicine
Surveilans Epidemiologis merupakan kumpulan data penyakit yang
diobservasi untuk mengetahui tren dan mendeteksi perubahan kejadian penyakit
tersebut secara dini. Pola dan distribusi penyakit juga mudah diamati
berdasarkan area geografis, usia, komunitas, dan sebagainya. Prosedur
pengumpulan data secara manual dapat digantikan dengan digitalisasi yang lebih
cepat, akurat dan hemat biaya. Apalagi jika jarak lokasi kejadian dan tempat
pengumpulan data sangat berjauhan. Lompatan luar biasa lainnya adalah mengenai
Telemedicine. Yang merupakan pemanfaatan TIK untuk memberikan informasi dan
pelayanan kesehatan atau kedokteran dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.
Telemedicine bisa diartikan sebagai akses cepat untuk memberikan
keahlian medis secara jarak jauh. Sehingga tidak tergantung dimana posisi
pasien itu berada. Dalam kondisi gawat darurat atau bencana alam, fungsi
Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat tindakan medis.
Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi, rekaman suara,
rekam medis pasien, konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi
lain yang berjauhan. Pelayanan kesehatan interaktif tersebut juga dapat
menggunakan media audio visual untuk konsultasi, diagnosis dan pengobatan,
termasuk proses pendidikan dan latihan kepada penyedia kesehatan dan masyarakat
luas.
Telemedicine melahirkan sub-aplikasi seperti teleradiologi,
teledermatologi, telepatologi, telefarmasi dan sebagainya. Sistem Informasi
Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat berguna untuk menampilkan berbagai
peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas kesehatan untuk mengambil
kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini hasil-hasil dari Surveilans
epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara fleksibel melalui
internet. Dan jika SIG Kesehatan diintegrasikan dengan SIG Kependudukan
merupakan infrastruktur data yang bermutu tinggi untuk menentukan kebijakan
pembangunan berkelanjutan. Selain itu dengan e-Health mekanisme Prescribing
atau sistem resep obat secara online juga bisa dilakukan. Dalam hal ini pasien
hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan. Sedangkan resep obat akan
diatur secara otomatis. Mulai dari persedian obat sampai dengan pembayaran oleh
pihak asuransi kesehatan. Mekanisme diatas juga bisa mengeleminir tindakan
mafia obat dan memudahkan kontrol pemerintah dan publik dalam hal harga dan
distribusi obat-obatan. C
TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan
pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah ,
memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan
Almarhum Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008.
Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam
seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang
digabungkan dengan teknologi Informasi dan Komputer.
Era
globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah
membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak
terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi
seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di
sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi
tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang
berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata akan
hambatanhambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya
adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi
informasi sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem
informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang
teknologi informasi keperawatan.
2.3 Aplikasi teknologi informasi untuk
mendukung manajemen informasi kesehatn
2.3.1
Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record)
Salah satu tantangan besar dalam penerapan teknologi informasi dan
komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis medis berbasis komputer.
Dalam laporan resminya, Intitute of Medicine mencatat bahwa hingga saat ini
masih sedikit bukti yang menunjukkan keberhasilan penerapan rekam medis
berbasis komputer secara utuh, komprehensif dan dapat dijadikan data model bagi
rumah sakit lainnya
Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi, akan tetapi,
secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis,
demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit. Rekam
medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang
berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG,
radiologi, dll), konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi
klinis. Rekam medis berbasis komputer yang lengkap biasanya disertai dengan
fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK) yang memungkinkan pemberian alert,
reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter maupun klinisi dapat
mematuhi protokol klinik.
TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan
pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah ,
memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.Dengan teknologi modern bisa
memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru
dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi
Informasi dan Komputer.
2.3.2 Pelayanan Medis dan Non medis
a) Pelayanan Medis
Pelayanan
yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan
teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari
pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan
pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah
ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat.
Sebelum menerapkan sistem ini hal pertama yang dilakukan adalah membakukan
klasifikasi diagnosis keperawatan yang selama ini dirasa masih rancu, hal ini
dilakukan untuk menghilangkan ambiguitas dokumentasi serta memberikan manfaat
lebih lanjut terhadap sistem kompensasi, penjadwalan, evaluasi efektifitas
intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam manajemen keperawatan.
Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera dapat memasukkan data
terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer yang sudah
tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam dokumentasi
dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
b) Pelayanan Non Medis
Pelayanan
yang bersifat non-medis pun dengan adanya perkembangan teknologi informasi
seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan sebuah bentuk pelayanan
yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah sakit yang pernah
berobat atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang cukup
lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih
terdokumentasi secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup
lama mencari data klien yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama
mencari dan tidak ditemukan akhirnya klien tersebut diharuskan mendaftar ulang
kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS dalam hal penggunaan kertas
yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap klien didaftarkan
secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam komputer
sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan
waktu yang relatif singkat dan akurat.
2.4 Peranan Komputer Dalam Dunia Kesehatan
Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer
juga telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa
manusia, dan riset di bidang kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis
penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia
bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi informasi berupa Sistem Computerized
Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan
mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial
Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai
sudut organ tubuh.
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan
sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi
partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain
adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang
dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu Nuclear
Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan cara memagnetikkan
nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu
mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari
institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil
yang mempu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun
komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui
bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah
informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang
bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes
larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan
molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali
logis dari proses-proses biologi.
Efek Negatif terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh
teknologi komputer
1.
Radiasi Monitor
Mata
adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena
terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor
yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu,
oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan
cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti
jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata.
Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. (1,3)Pemakaian
layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata.
Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami
keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata
berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata),
kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan
memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat
menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak
mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena
udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap. Menurut hasil
penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per
hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya
sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut
jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari
radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun.
Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m
Rem per tahun
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang
dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang
dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya
layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.
2.
Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif
lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini
printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer.
Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat
berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang
diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 dB.
Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 – 50 dB.
Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan
akan bertambah selain dari suara printer.
3.
Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa
variasi keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang
dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan
dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan
yang berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan
ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive)
setiap hari, beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan
lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan
bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya
posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah,
kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang
kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan
laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan
(obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah
raga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegunaan teknologi informasi saat
ini telah mencakup hampir di semua bidang ilmu, tidak terkecuali di bidang
kesehatan. Saat ini perkembangan bidang teknologi sangat berkembang pesat
terutama dalam dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT
berimbas juga pada perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah
satu aspek yang terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini
dunia kesehatan modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi serta efektivitas dalam pelaksanaannya.
Teknologi
dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama dalam memberikan
kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang
harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi
tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang
berbasis teknologi informasi.
Pemahaman
tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena
pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan
ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah
masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik,
terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai
lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security,
konfidensialitas dan privacy data medis.
Dalam
penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga bagi kesehatan
pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari Posisi duduk,
jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi udara
ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan computer. Apabila hal
ini tidak diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/6425121/IMPLEMENTASI_TEKNOLOGI_INFORMASI_DI_BIDANG_KESEHATAN
https://www.scribd.com/mobile/doc/210883526/Makalah-Peran-Teknologi-Dalam-Bidang-Kesehatan
http://www.academia.edu/20182883/Pengaruh_Teknologi_Informasi_di_Bidang_Kesehatan
https://www.google.co.id/search?ie=ISO-8859-1&q=implementasi+teknologi+terhadap+kesehatan+pdf&btnG=Telusuri
http://adrianti.staff.gunadarma.ac.id/Publications/files/382/Paper_EMedicine_Riza.pdf
http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/3309.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar